Susu Kambing Khasiatnya

Susu Kambing Khasiatnya

Manfaat dan Khasiat Pasak Bumi

Tanaman pasak bumi merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki beragam manfaat dan khasiat. Manfaat yang paling terkenal dari keberadaan tanaman ini adalah sebagai obat kuat bagi pria. Lalu, apakah manfaat dan khasiatnya hanya sebatas itu saja? Tentu saja tidak!

Yuk, simak uraian berikut mengenai apa saja manfaat dan khasiat dari tanaman pasak bumi.

Taksonomi dan Morfologi Pasak Bumi

Menurut Susilowati (2008), kedudukan klasifikasi dari tanaman pasak bumi ini adalah sebagai berikut:

Bentuk tanaman ini pada umumnya adalah seperti layaknya pohon, dengan tinggi hingga mencapai 10 meter. Bentuk daunnya majemuk menyerupai ganjil, batangnya berwarna kuning, kulit batangnya keras, dan apabila dikonsumsi secara mentah maka rasanya akan terasa pahit. Nah, berikut adalah morfologi secara detail dari tanaman pasak bumi:

Biasanya tidak bercabang. Namun apabila ada yang bercabang, maka bentuknya menyerupai payung dengan kedudukan melingkar (rosette). Batangnya kokoh berwarna coklat keabu-abuan dan licin.

Bentuk daun tanaman ini adalah majemuk menyirip dengan jumlah ganjil. Biasanya panjang sekitar 0,3-1 meter dan anak daunnya berjumlah 20-30 pasang. Tangkai daunnya berwarna coklat kehitaman.

Bunga pada tanaman ini bersifat monoceus dan dioceus, tetapi umumnya sering dijumpai sebagai dioceus. Warnanya merah jingga, dengan lebar bunga sekitar 0,6 cm. Ujung bunga memiliki bulu halus dan benjolan kelenjar. Dalam hal ini, terdapat 2 kelompok tanaman paku, yakni berbunga jantan yang tidak mampu menghasilkan buah; dan tumbuhan betina yang mampu menghasilkan buah.

Buah dari tanaman ini tumbuh secara bergerombol dan mirip dengan tanaman kurma, tetapi ukurannya sangat kecil dan bentuknya mirip telur.

Bentuk akar dari tanaman ini sama halnya dengan akar pada tanaman pada umumnya. Pada bagian inilah biasanya dapat digunakan sebagai obat herbal, baik dengan cara direbus maupun diolah di pabrik secara khusus.

Mengenal Apa Itu Pasak Bumi

Pasak Bumi atau biasa disebut dengan nama Tongkat Ali merupakan tanaman yang masuk dalam ordo Sapindales dengan nama latin Eurycoma Longifolia. Tanaman ini biasanya ditemukan di hutan wilayah Asia Tenggara, meliputi Indonesia dan Malaysia. Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan pertumbuhan yang lambat, umumnya memiliki tinggi sekitar 15-18 meter dan mulai berbuah pada umur 2-3 setelah ditanam. Umur dari tanaman ini bahkan dapat mencapai 25 tahun, tetapi apabila digunakan untuk kebutuhan komersil maka biasanya akan dipanen pada umur 4 tahun.

Di daerah dataran rendah Sumatera dan Kalimantan, tanaman ini dianggap sebagai tumbuhan liar saking banyaknya jumlah yang ada. Maka dari itu, tanaman pasak bumi memiliki beragam nama lokal, sebut saja Tongkat Ali, Lempedu Pahit, Bedara Puteh, Tongkat Baginda, Akar Jangat Seinang, Tungke Ali, Tung Saw (Thailand), Muntah Bumi, dan masih banyak yang lainnya.

Akar dari tanaman ini lah yang paling disebut berkhasiat, karena dianggap dapat menjadi jamu untuk obat kejantanan pria. Namun tidak hanya itu saja, bagian akarnya juga sering digunakan untuk meredakan nyeri pada lambung, memperbaiki nafsu makan, menyembuhkan sakit demam, hingga menghambat sel kanker payudara.

Berdasarkan pengkajian farmakologis yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan Republik Indonesia, tanaman pasak bumi ini memiliki kandungan 4 senyawa penting yakni:

Melalui berbagai penelitian yang berkembang, ternyata kulit dan batang dari tanaman ini dapat digunakan untuk obat sariawan, demam, sakit tulang, cacing perut, hingga sebagai tonik pasca melahirkan. Kemudian untuk bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit gatal. Lalu, bagian bunga dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala, nyeri tulang, dan sakit perut. Wah, sangat beragam ya khasiat dari tanaman ini! Pantas saja disebut sebagai tanaman herbal!

Meningkatkan Massa Otot

Manfaat tanaman ini sebagai obat herbal adalah untuk meningkatkan massa otot dan performa fisik. Terdapat sebuah riset yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi ekstrak pasak bumi sebanyak 100 mg per hari selama 5 minggu, maka hasilnya dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot terutama bagi pria.

Meskipun demikian, jika Grameds hendak menjadikan ekstrak tanaman ini sebagai suplemen penambah massa otot, lebih baik lakukan konsultasi terlebih dahulu ya dengan dokter.

Manfaat Pasak Bumi Berdasarkan Bagian-Bagiannya

Apabila dicampurkan dengan tanaman obat lain, misalnya kayu manis, maka dapat digunakan sebagai tonik penyehat, penawar demam, penyembuh luka di gusi, hingga gangguan cacingan. Tonik ini juga bermanfaat bagi ibu melahirkan.

Terutama pada kulit batangnya dapat digunakan untuk koagulan darah bagi ibu melahirkan, pengobatan nyeri pada tulang, meningkatkan stamina, dan obat sakit kepala.

Dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, sariawan, dan meningkatkan nafsu makan.

Faktor Kelangkaan Pasak Bumi

Sayangnya, saat ini banyak hutan yang dibabat habis oleh manusia tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan keberadaan pasak bumi menjadi langka. Pembabatan hutan tersebut biasanya meliputi kegiatan penebangan, pengangkutan, dan pembuatan jalan. Padahal, keberadaan tanaman pasak bumi dinilai sangat menguntungkan bagi manusia, terutama penduduk lokal karena dapat menjadi obat herbal.

Kebanyakan penduduk lokal belum mampu membudidayakan pasak bumi sebab pertumbuhannya sangat lambat, sehingga mereka mengandalkan biji di alam saja.

Manfaat Pasak Bumi Berdasarkan Bagian-Bagiannya

Apabila dicampurkan dengan tanaman obat lain, misalnya kayu manis, maka dapat digunakan sebagai tonik penyehat, penawar demam, penyembuh luka di gusi, hingga gangguan cacingan. Tonik ini juga bermanfaat bagi ibu melahirkan.

Terutama pada kulit batangnya dapat digunakan untuk koagulan darah bagi ibu melahirkan, pengobatan nyeri pada tulang, meningkatkan stamina, dan obat sakit kepala.

Dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, sariawan, dan meningkatkan nafsu makan.

Menurunkan Kadar Gula Darah

Di beberapa negara seperti Malaysia dan India, tanaman ini digunakan sebagai obat tradisional untuk pengobatan diabetes. Terdapat sebuah riset yang menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi pasak bumi secara rutin mampu menurunkan kadar gula darah di tubuh sekaligus memperbaiki kinerja hormon insulin. Hormon insulin ini berperan untuk mengontrol kadar gula darah yang ada di dalam tubuh.

Namun sayangnya, riset tersebut masih berupa penelitian berskala kecil, sehingga diperlukan adanya riset lanjutan untuk memastikan adanya efektivitas dan keamanan dari tanaman ini sebagai pengobatan penyakit diabetes.

Mengenal Apa Itu Pasak Bumi

Pasak Bumi atau biasa disebut dengan nama Tongkat Ali merupakan tanaman yang masuk dalam ordo Sapindales dengan nama latin Eurycoma Longifolia. Tanaman ini biasanya ditemukan di hutan wilayah Asia Tenggara, meliputi Indonesia dan Malaysia. Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan pertumbuhan yang lambat, umumnya memiliki tinggi sekitar 15-18 meter dan mulai berbuah pada umur 2-3 setelah ditanam. Umur dari tanaman ini bahkan dapat mencapai 25 tahun, tetapi apabila digunakan untuk kebutuhan komersil maka biasanya akan dipanen pada umur 4 tahun.

Di daerah dataran rendah Sumatera dan Kalimantan, tanaman ini dianggap sebagai tumbuhan liar saking banyaknya jumlah yang ada. Maka dari itu, tanaman pasak bumi memiliki beragam nama lokal, sebut saja Tongkat Ali, Lempedu Pahit, Bedara Puteh, Tongkat Baginda, Akar Jangat Seinang, Tungke Ali, Tung Saw (Thailand), Muntah Bumi, dan masih banyak yang lainnya.

Akar dari tanaman ini lah yang paling disebut berkhasiat, karena dianggap dapat menjadi jamu untuk obat kejantanan pria. Namun tidak hanya itu saja, bagian akarnya juga sering digunakan untuk meredakan nyeri pada lambung, memperbaiki nafsu makan, menyembuhkan sakit demam, hingga menghambat sel kanker payudara.

Berdasarkan pengkajian farmakologis yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan Republik Indonesia, tanaman pasak bumi ini memiliki kandungan 4 senyawa penting yakni:

Melalui berbagai penelitian yang berkembang, ternyata kulit dan batang dari tanaman ini dapat digunakan untuk obat sariawan, demam, sakit tulang, cacing perut, hingga sebagai tonik pasca melahirkan. Kemudian untuk bagian daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit gatal. Lalu, bagian bunga dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala, nyeri tulang, dan sakit perut. Wah, sangat beragam ya khasiat dari tanaman ini! Pantas saja disebut sebagai tanaman herbal!

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

Pasak Bumi – Apakah Grameds tahu akan keberadaan tanaman bernama pasak bumi? Apabila tidak tahu, itu adalah hal wajar sebab keberadaan tanaman ini biasanya dipasarkan dalam keadaan sudah diolah menjadi obat herbal. Namun, apabila Grameds sudah pernah mengetahui bagaimana wujudnya, itu dapat menjadi bentuk pengetahuan tambahan!

Pasak bumi adalah salah satu jenis tanaman herbal yang tumbuh di sekitar wilayah Asia Tenggara, salah satunya di indonesia. Bagian dari tumbuhan ini yang paling sering digunakan untuk obat herbal adalah bagian akarnya, yakni sebagai obat kuat alami bagi vitalitas pria. Ketika diolah menjadi sebuah obat herbal, biasanya akan berbentuk minuman energi, jamu, teh, hingga kopi. Lalu sebenarnya apa sih tanaman ini? Apa saja manfaat dan khasiat yang diperoleh dari tanaman herbal ini? Bagaimana pula budidaya yang dapat dilakukan supaya tanaman herbal ini tidak menjadi langka?

Nah, supaya Grameds paham, yuk simak ulasan berikut ini!