Bahasa Arab Penghuni Surga
Asal Usul Bahasa Arab
Merangkum buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid disebutkan beberapa keistimewaan bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa yang istimewa.
Bahasa Arab digunakan Allah SWT untuk berbicara kepada umat manusia lewat Al-Qur'an. Padahal Al-Qur'an merupakan kitab yang bukan hanya ditujukan kepada bangsa Arab melainkan kepada umat manusia di seluruh dunia sepanjang masa.
Termasuk Rumpun Bahasa Semit
Dikemukakan oleh Schlazer, seorang tokoh orientalis. Teori itu diambil dari tabel pembagian bangsa-bangsa di dunia yang terdapat dalam kitab Perjanjian Lama.
Tabel tersebut menggambarkan bahwa setelah banjir Nabi Nuh AS, semua bangsa di dunia berasal dari tiga orang putra Nabi Nuh AS, yaitu Syam, Ham, dan Yafis. Nama Semit diambil dari nama Syam, yaitu putra Nabi Nuh AS yang tertua. Sayangnya teori ini juga kurang kuat karena dalam Perjanjian Lama hanya membagi bangsa berdasarkan pertimbangan politik dan geografis, tidak membahas bahasa.
Al-Qur'an dan hadits menggambarkan tentang kehidupan di surga. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa penduduk surga berkomunikasi dengan bahasa Arab. Benarkah?
إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya: "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191).
2. Wanita yang menjaga dirinya
Ciri wanita penghuni surga yang kedua adalah wanita yang menjaga diri. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
Termasuk Bahasa Universal
Bahasa Arab termasuk bahasa universal. Tanda keuniversalan bahasa Arab antara lain adalah sebagai berikut:
Memiliki kosakata yang lengkap. Banyak kata dalam bahasa Arab yang tidak memiliki padanan dengan bahasa lain.Memiliki kata mutiara dan peribahasa.Menjadi bahasa ekonomi, karena kekuatan ekonomi bangsa Arab membuat banyak negara harus menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an, sehingga belajar bahasa Arab menjadi salah satu yang utama bagi umat Islam. Bahasa Al-Qur'an tak akan mungkin berubah karena Allah sendiri yang berjanji untuk memeliharanya.
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
Artinya: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).
Hadits di atas menjelaskan bahwa wanita penghuni surga adalah wanita yang menjaga diri dari berbuat haram dan selalu berbakti kepada Allah serta suaminya. Istri tidak wajib taat atas suruhan dan arahan suami, yang bertentangan dengan hukum Allah SWT.
3. Selalu menjaga aib keluarga
Di dalam Islam, aib adalah sesuatu yang harus ditutupi dan tak boleh diumbar apalagi disebarluaskan. Aib diri sendiri, aib pasangan, hingga aib keluarga harus selalu dijaga dan ditutupi sebaik mungkin.
Tentunya, wanita yang pandai menutupi aib suami dan aib keluarga pun sangat dicintai Allah SWT. Wanita yang pandai menjaga aib maka ganjarannya adalah surga.
Setiap suami hendaklah bijaksana dan pandai memberi pengajaran atau wasiat kebajikan kepada istrinya. Sebaliknya, setiap istri hendaknya mengetahui hak-hak suaminya. Sebab, perkara yang pertama kali dipertanggungjawabkan seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (istri) dan anak-anaknya.
Allah juga mengingatkan kita dalam Alqur'an: "Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (Surah At-Tahrim ayat 6).
(etika rumah tangga) Karya Syeikh Muhammad bin Umar An-Nawawi, Rasulullah SAW bersabda (yang artinya): "Pertama kali yang ditanyakan (dihisab) kepada seorang istri pada hari kiamat adalah tentang salatnya dan suaminya."
Kata Beliau SAW, "Ada empat macam perempuan yang masuk surga dan empat macam perempuan yang lain masuk neraka."
1. Istri yang memelihara kesucian (kehormatan dirinya).
2. Istri yang menaati perintah Allah dan menaati suaminya.
3. Banyak anaknya, penyabar, mudah menerima pemberian sedikit dari suaminya, mempunyai rasa malu. Kalau suaminya tidak ada di rumah, ia memelihara dirinya dan harta suaminya. Kalau suaminya sedang di rumah ia mengekang lisannya.
4. Isteri yang ditinggal mati suaminya, ia mempunyai anak banyak tetapi ia menahan diri untuk kepentingan anak-anaknya. Memelihara dan berlaku baik pada mereka dan tidak menikah lagi karena khawatir jika menyia-nyiakan anak-anaknya itu.
1. Istri yang berlisan buruk pada suaminya, kalau suaminya sedang pergi ia tidak menjaga kehormatan dirinya. Jika suaminya berada di rumah lisannya terus mencerca dengan kata-kata yang buruk.
2. Istri yang membebani suaminya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya.
3. Istri yang tidak menutup dirinya dari lelaki lain, bahkan keluar rumah dengan dandanan berlebihan.
4. Istri yang tidak mempunyai aktivitas lain kecuali makan, minum, tidur dan tidak mempunyai kecintaan untuk melaksanakan salat, tidak menaati Allah dan Rasul-Nya dan tidak berusaha menaati suaminya.
Dari Sahabat Sa'ad bin Waqash, mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang istri jika tidak membesarkan hati suaminya sewaktu mengalami kesempitannya, maka Allah akan melaknatnya dan begitu pula para malaikat semuanya ikut melaknat dirinya." (Baca Juga: Kisah Perempuan yang Selalu Berbicara dengan Bahasa Alquran)
Abu Ayyub Al-Anshari pernah mendengar bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Di langit dunia, Allah menciptakan (menempatkan 70.000 malaikat, dimana mereka melaknati setiap istri yang menghianati suaminya dalam penggunaan hartanya. Di hari kiamat kelak mereka dikumpulkan bersama para tukang sihir, para dukun, kendati sepanjang hidupnya dihabiskan untuk melayani suaminya".
Kemudian, Rasulullah SAW bersabda: "Allah mengharamkan setiap orang masuk surga sebelum aku, hanya saja melihat dari sebelah kananku seorang perempuan yang mendahului aku menuju pintu surga. Aku bertanya "Bagaimana perempuan ini mendahuluiku? Dijawab: "Hai Muhammad, dia adalah perempuan yang bagus. Ia mempunyai anak-anak yatim tetapi ia bersabar merawat mereka hingga mencapai usia baligh. Lalu dia bersyukur kepada Allah terhadap semua itu".
Jakarta - Kehadiran Si Kecil tentunya merupakan sebuah hal yang membuat Bunda dan Ayah bahagia. Apalagi ketika Si Kecil lahir ke dunia pasti sudah banyak doa dan harapan yang diberikan untuknya.
Tentunya harapan dan doa tidak hanya dipanjatkan kepada Allah SWT, tapi bisa bisa berupa nama bayi yang melekat padanya. Seperti memberikan nama dengan makna penghuni surga.
Diharapkan, Si Kecil kelak akan tumbuh menjadi wanita yang berakhlak dan beriman sehingga bisa membuatnya menjadi salah satu penghuni surga. Jika Bunda tertarik untuk memberi nama Si Kecil dengan makna calon penghuni surga, Bunda bisa memilih inspirasi nama dari pilihan berikut ini.
Ilustrasi nama bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liudmila_Fadzeyeva
Inilah Bunda, 100 nama bayi perempuan islami bermakna penghuni surga yang kami rangkum dari berbagai sumber. Simak yuk!
Demikian Bunda 100 pilihan nama bayi perempuan islami yang bermakna penghuni surga. Semoga Si Kecil kelak akan menjadi salah satu penghuni surga Allah SWT ya.
Simak juga video tentang nama bayi perempuan islami terunik di bawah ini ya.
[Gambas:Video Haibunda]
Berikut adalah beberapa ciri dari perempuan penghuni surga yang perlu diketahui:
1. Perempuan yang Bertakwa
Ciri yang pertama adalah perempuan yang bertakwa. Mereka adalah perempuan yang beriman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik maupun buruk.
Mereka juga adalah perempuan yang selalu menjalankan setiap perintah Allah SWT, seperti sholat fardhu, berzakat, puasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji jika mampu.
2. Perempuan yang Digambarkan sebagai Sosok yang Ihsan
Ciri berikutnya perempuan penghuni surga adalah mereka yang digambarkan sebagai sosok yang ihsan. Yakni perempuan yang beribadah kepada Allah SWT seolah-olah ia melihat Allah SWT.
Selain itu, ia juga menjalankan ibadah dengan ikhlas tawakal. Selain itu juga selalu mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya.
Perempuan yang suka berdzikir kepada Allah SWT adalah salah satu ciri perempuan penghuni surga. Berdzikir adalah amalan yang diperintahkan Allah SWT kepada setiap umat Islam. Hendaknya berdzikir selalu dilakukan setiap waktu dan kondisi apapun. Baik itu saat sendiri maupun saat sedang dengan orang lain. Karena dengan berdzikir, maka bisa semakin mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Perempuan yang Suka Membaca Al-Qur'an dan Memahaminya
Al-Qur'an adalah kitab suci yang seharusnya selalu dibaca oleh umat Islam. Membacanya tidak hanya bisa mendatangkan pahala, tetapi juga banyak pelajaran yang bisa kita petik di dalamnya. Karena Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat Islam selama hidup di dunia.
Ciri dari perempuan penghuni surga adalah mereka yang suka membaca Al-Qur'an serta memahaminya. Dalam memahami Al-Qur'an tentu saja bukan hal mudah. Sehingga diperlukan adanya guru yang bisa menjelaskan makna di balik setiap ayat yang dibaca.
Jakarta - Saat memilih nama bayi untuk Si Kecil yang bakal segera lahir, Bunda dan Ayah tentu mencari nama yang bagus dengan makna baik sebagai doa dan harapan bagi kehidupannya kelak.
Untuk umat muslim memberikan nama anak laki-laki maupun perempuan sesuai syariat Islam tentu membutuhkan perencanaan matang. Memberikan nama anak dalam Islam telah ditetapkan sesuai syariat serta anjuran Nabi Muhammad SAW.
Apalagi ada begitu banyak makna baik dalam istilah islami, salah satunya yakni kata-kata yang menggambarkan penghuni surga. Memberi nama bayi bermakna penghuni surga bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebagai makhluk Allah SWT, surga adalah sebuah tempat akhir yang indah dan menjadi dambaan semua umat-Nya.
Dalam Al-Qur'an, surga diciptakan oleh Allah SWT yang sangat indah dan tidak dapat dibandingkan dengan apa pun yang ada di muka bumi ini. Tentunya menjadi penghuni surga adalah hanya orang-orang yang menjalani perintah Allah SWT.
Ilustrasi nama bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/RodicaCiorba
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa pilihan nama bayi laki-laki islami bermakna penghuni surga. Semoga menjadi doa yang terkabul menemani langkah Si Kecil, ya Bunda.
Itulah Bunda, 100 nama bayi laki-laki islami bermakna penghuni surga. Semoga Si Kecil kelak juga masuk dalam golongan para penghuni surga ya Bunda.
Simak juga video tentang nama bayi laki-laki bermakna keajaiban dari berbagai bahasa di bawah ini.
[Gambas:Video Haibunda]
Bahasa Nabi Adam AS
Bahasa Arab termasuk salah satu bahasa tertua di dunia.
Manusia pertama yang melafalkan bahasa Arab adalah Nabi Adam AS. Sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke Bumi, ia adalah penduduk surga.
Kemudian anak cucu Nabi Adam juga menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi. Sayangnya teori ini kurang populer di kalangan ahli bahasa karena tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa Nabi Adam AS menggunakan bahasa Arab.
Kombinasi Bahasa Kuno
Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat kaya ragam. Bahasa Arab memiliki hubungan dan percampuran dengan bahasa-bahasa kuno non-Arab.
Hampir semua sejarawan sepakat bahwa bahasa Arab yang ada saat ini , pertama kali diucapkan oleh Ya'rub bin Faligh bin Qathan. Adapun bahasa nenek moyang Ya'rub bin Faligh bin Qahthan adalah bahasa Siryani (dari Abir hingga Syam bin Nuh AS). Teori inilah yang banyak disepakati oleh sejarawan mengenai sejarah munculnya bahasa Arab.
Keutamaan Bahasa Arab
Dikutip dari buku Khazanah Bahasa Arab: Sebuah Tinjauan Bahasa Arab dari Berbagai Dimensi dan Sudut Pandang oleh Muhammad Farih, berikut keutamaan bahasa Arab:
Bahasa Penduduk Surga
Diriwayatkan oleh Thabrani, Nabi Muhammad SAW bersabda "Aku mencintai Arab karena tiga hal. Karena aku orang Arab, Alquran berbahasa Arab dan Bahasa Arab adalah bahasa surga."
Dalam buku Inilah Surga oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Ibnu Abi Dunya, disebutkan Harun bin Sufyan menuturkan, Muhammad bin Umar mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Abdil Aziz mengabarkan kepada kami, ia berkata, "Aku bertanya kepada Az Zuhri tentang bahasa para penduduk surga. Ia menjawab, "Telah sampai kabar kepadaku bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa, mengatakan tidak ada keterangan dari hadits atau nash Al-Qur'an tentang bahasa surga dan neraka.
Dalam Musnad Firdaus ad-Dalimi, riwayat tentang bahasa Arab yang tertinggi derajatnya hanya sampai mauquf ke Umar bin Khattab.
Dikatakan bahwa "Pelajarilah Bahasa Arab karena ia adalah separuh dari agamamu." Artinya, memang dianjurkan agar umat Islam tetap mempelajari bahasa Arab.